Selasa, 11 Maret 2014

cerribelle

                                                        SEBATANG KARA 
       Tanah pekuburan itu masih basah ketika para pentakjiah sudah pulang. sementara itu ogal duduk sambil menyeka air matanya. ibu yang dia sayangi dan dia cintai, sekarang telah meninggalkan nya menghadap yang kuasa. bu Tutik dan suaminya berdiri di belakang sambil menunggu ogal. kedua orang tua asuh itu sangat setia kepada ogal.
        "Rasanya saya sudah tidak punya siapa-siapa lagi bu," ogal berkata dengan berat. bu tutik memegang tangan nya dan mengusap kepala nya. "jangan berkata begitu anakku kamilah yang akan menjadi orangtua mu." "sampai saya dewasa bu?".   desak ogal. " sampai kapanpun aku tidak akan membatasi kamu, karena kamu ditakdirkan menjadi anak kami. dan aku ditakdirkan menjadi orangtuamu bukan sekedar orangtua asuh". ogal pun memeluk bu tutik. sementara suaminya masih turut berduka atas kematian bu arpati. "bolehkah saya menjajakan kue laghi bu?". pinta ogal kepada bu tutik. 'untuk apa ogal?" tanya bu tutik. " agar saya dapat bekerja lagi bu." " kurasa tidak perlu ogal. pusatkan perhatianmu untuk belajar. sebentar lagi kamu akan ujian". nasihat bu tutik. "baiklah bu''. ogalpun menuruti perintah bu tutik dan dia menjadi anak bututik selamanya.